1. Apa Itu Gigi Persistensi?
Gigi persistensi adalah kondisi ketika gigi susu tidak tanggal pada waktunya, meskipun gigi permanen penggantinya sudah tumbuh atau seharusnya erupsi. Akibatnya, sering terlihat dua gigi berdekatan di posisi yang sama atau susunan gigi menjadi tidak rapi.
2. Kapan Gigi Susu Harus Tanggal?
Pergantian gigi susu ke gigi permanen biasanya berlangsung dari usia 6–12 tahun.
Berikut tabel waktu normal tanggalnya masing-masing gigi susu:
Jenis Gigi Susu | Rahang Atas (Maxilla) | Rahang Bawah (Mandibula) |
Insisivus Sentral | 6–7 tahun | 6–7 tahun |
Insisivus Lateral | 7–8 tahun | 7–8 tahun |
Kaninus | 10–12 tahun | 9–12 tahun |
Molar Pertama | 9–11 tahun | 9–11 tahun |
Molar Kedua | 10–12 tahun | 10–12 tahun |
Catatan: Rentang waktu ini bersifat rata-rata. Perbedaan 6–12 bulan masih dianggap normal, tetapi jika lebih dari itu, perlu pemeriksaan dokter gigi.
3. Mengapa Gigi Persistensi Terjadi?
Penyebab yang umum antara lain:
- Posisi benih gigi permanen tidak tepat → tumbuh miring atau terlalu jauh dari akar gigi susu.
- Akar gigi susu belum larut sempurna → proses resorpsi akar tidak optimal.
- Tidak ada gigi permanen pengganti (anodontia parsial).
- Rahang terlalu kecil → ruang untuk gigi permanen terbatas.
- Riwayat trauma atau kelainan pertumbuhan gigi.
4. Apa Akibatnya Kalau Dibiarkan?
- Maloklusi (gigi tumpang tindih, tidak rapi).
- Gangguan fungsi kunyah.
- Masalah estetika pada gigi depan.
- Sulit dibersihkan → risiko karies & radang gusi meningkat.
5. Bagaimana Dokter Gigi Mendiagnosisnya?
- Pemeriksaan klinis untuk melihat keberadaan gigi susu & permanen.
- Rontgen gigi untuk melihat posisi, arah tumbuh, dan keberadaan benih gigi permanen.
6. Bagaimana Penanganannya?
- Pencabutan gigi susu persistensi jika gigi permanen sudah tumbuh.
- Observasi jika gigi permanen belum erupsi tapi benihnya terlihat di rontgen.
- Perawatan ortodonsi untuk memperbaiki posisi gigi permanen yang salah arah.
- Mempertahankan gigi susu sehat jika tidak ada gigi permanen pengganti.
7. Tips Pencegahan
- Periksakan gigi anak setiap 6 bulan.
- Perhatikan jika gigi susu masih ada padahal gigi permanen sudah muncul.
- Lakukan deteksi dini dengan rontgen jika ada keterlambatan pergantian gigi.
Kesimpulan:
Gigi persistensi dapat mengganggu fungsi kunyah, estetika, dan kesehatan mulut anak. Dengan mengetahui jadwal normal tanggalnya gigi susu dan rutin memeriksakan gigi ke dokter, masalah ini bisa dicegah atau ditangani sedini mungkin.
Percayakan perawatan gigi Anda pada dokter gigi profesional kami. Hubungi WA 0856-1119-161 untuk konsultasi online dengan dokter gigi spesialis konservasi gigi kami. Jadwalkan perawatan di Identist Care dan rasakan pengalaman perawatan gigi estetik yang aman, nyaman, dan berstandar tinggi.
Lokasi dan Kontak Identist Care:
Alamat : Permata Harmoni F1 No. 1, Ledug, Kembaran, Purwokerto, Banyumas
WA : 0815-6783-9191
Website : https://identistcare.com
Instagram: @identist_care
